“Btw, resolusi tahun ini, nikaaaahhh”
“Haaahh?? Serius? Sama siapa? Kok nggak bilang-bilang?”
“Seriussss….”
“Cerita dong!!” Sahabatku sebut saja Y lalu bercerita apa yang belum pernah dia ceritakan. Beritanya mengagetkan.
“Baguslah! Kalau udah sreg, hajar bleh! Hahaha”
Ya. Tanpa disangka-sangka, Y dilamar oleh seorang pria yang dikenalnya bulan April 2015. Dan mereka merencanakan menikah bulan Desember 2016, tahun ini. Wow! I was so shock.
Tentu saja I am happy for her. But… di sisi lain aku juga merasa kehilangan. Kehilangan teman gokil.
Kami suka tertawa ngakak, saling menertawakan maksudnya. Buat Y aku lucu katanya. Padahal buat aku, Y lebih lucu. Komen-komennya yang sradak-sruduk mirip banteng di arena matador tidak jarang membuatku ngakak-ngakak. Sampai beberapa kali aku lupa mau melanjutkan cerita sampai dimana, karena dipotong dengan komennya yang kacau beliau itu…. x_x
Malam itu, aku yang sudah nyaris tidur sampai kembali menyalakan lampu baca, lalu sibuk berbalas whatsapp. Happy itu pasti. Tapi sedih juga … jelas.
Yah sudahlah… kehilangan 1 teman gokil, mungkin akan tumbuh 1.000 teman gokil. Seperti pepatah mengatakan, hilang satu muncul seribu!